PIPES 2025: Pertagas Satukan Visi Energi Nasional, Dorong Kemandirian dan Infrastruktur Gas Bumi Terintegrasi

Herlina - Kamis, 19 Juni 2025 17:36 WIB
Para pemangku kepentingan industri energi terlibat aktif dalam sesi diskusi panel PIPES 2025 yang digelar Pertamina Gas di Jakarta. Forum ini menjadi ruang strategis membahas integrasi jaringan pipa gas bumi dan kemandirian energi nasional. (foto: istimewa)

JAKARTA, LyfeBengkulu.com- PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, telah sukses menyelenggarakan Pertamina Gas Integrated Pipeline and Energy Summit (PIPES) pada 17–18 Juni 2025 di Jakarta.

Forum strategis dua hari ini mempertemukan lebih dari 250 peserta dari kalangan regulator, pelaku industri, perusahaan energi, akademisi, hingga mitra bisnis strategis. PIPES 2025 menjadi momentum penting untuk menyatukan pandangan dan memperkuat kolaborasi demi mewujudkan kedaulatan dan keberlanjutan energi nasional.

Infrastruktur Gas Terintegrasi, Kunci Transisi Energi Nasional

Mengusung tema “The First Integrated and Longest Gas Transmission Pipeline in South East Asia,” PIPES 2025 menyoroti pentingnya infrastruktur gas bumi sebagai tulang punggung sistem distribusi energi Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina Gas, Gamal Imam Santoso, dalam sambutannya menyatakan bahwa Pertagas bersama Subholding Gas memiliki peran strategis dalam mengembangkan jaringan pipa gas bumi yang terintegrasi dan menjangkau wilayah industri prioritas di seluruh Indonesia.

“Kami memastikan pemerataan jaringan pipa gas bumi ke kawasan industri strategis, serta turut menjalankan Roadmap Integrasi Jaringan Pipa Transmisi Gas Bumi Nasional untuk mendukung kedaulatan energi,” ujar Gamal.

Lebih jauh, Gamal menegaskan bahwa peran Pertagas tidak hanya sebagai penyedia infrastruktur, namun juga sebagai penggerak konektivitas energi nasional yang efisien dan andal.

Komitmen Pemerintah dalam Mendorong Hilirisasi Energi

Dalam sambutan kunci yang disampaikan mewakili Menteri ESDM, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyampaikan bahwa penguatan infrastruktur gas bumi merupakan langkah strategis dalam mendorong hilirisasi dan mempercepat swasembada energi.

“Distribusi energi yang merata hanya bisa terjadi jika infrastruktur pipa gas dibangun secara terintegrasi. Ini mendukung pemanfaatan gas bumi dalam negeri dan meningkatkan nilai tambah nasional,” tegasnya.

Integrasi Hulu-Hilir dan Investasi Berkelanjutan

Dari perspektif holding, Henricus Herwin, SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero), menjelaskan bahwa konsolidasi sistem energi nasional menjadi prioritas utama dalam menjaga efisiensi operasional dan keberlanjutan jangka panjang.

“Tantangan global menuntut kita untuk memperkuat rantai pasok energi secara menyeluruh. Sinergi antara Pertamina sebagai holding dan Subholding Gas menjadi pilar utama dalam transformasi sektor energi Indonesia,” ungkapnya.

Dalam sesi yang sama, Harry Budi Sidharta, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), menambahkan bahwa PGN sebagai bagian dari Subholding Gas terus mendukung hilirisasi energi melalui inovasi teknologi dan perluasan jaringan pipa gas bumi di berbagai wilayah.

“Kami berkomitmen mendorong agregasi gas bumi nasional melalui integrasi infrastruktur yang efektif dan berkelanjutan.”

Dua Sesi Plenary: Dari Regulasi hingga Kepentingan Pasar

Forum PIPES 2025 menyajikan dua sesi diskusi plenary yang membahas isu-isu kunci dalam sektor energi, yakni:

Sesi 1: Harmonizing Energy Regulations

Melibatkan regulator utama seperti Ditjen Migas, BPH Migas, Lemigas, SKK Migas, dan PGN. Diskusi ini menyoroti pentingnya sinkronisasi kebijakan untuk menjamin kelancaran dan kesinambungan dari proses hulu hingga hilir dalam distribusi gas bumi.

Sesi 2: Balancing Market Needs and Strengthening National Energy Sovereignty

Menghadirkan jajaran mitra strategis seperti PT INALUM, Mubadala Energi, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), dan Direksi Pertagas. Fokusnya adalah bagaimana menyeimbangkan kebutuhan energi industri nasional dengan prioritas strategis pemerintah dalam mencapai kemandirian energi.

Kedua sesi ini mencerminkan keterbukaan PIPES sebagai ruang dialog multipihak yang produktif dan membangun, sekaligus memperkuat sinergi antara pelaku industri, regulator, dan sektor publik.

Menuju Ekosistem Energi yang Mandiri dan Tangguh

PIPES 2025 menjadi refleksi nyata atas komitmen Pertamina Gas dan seluruh Subholding Gas dalam membangun ekosistem energi yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan global. Di tengah transisi energi, penguatan infrastruktur dan digitalisasi menjadi kata kunci yang tak bisa diabaikan.

“PIPES bukan hanya ajang diskusi, tapi juga langkah konkret menuju sistem energi nasional yang lebih terintegrasi, efisien, dan berkelanjutan,” tutup Gamal.

Editor: Herlina
Bagikan

RELATED NEWS