POPNAS, Petinju Bengkulu Buka Peluang Dulang Medali
Barlian: Fisik Kurang Mendukung Karena Persiapan Atlet Sangat Minim
BENGKULU, LyfeBengkulu - Petinju Bengkulu buka peluang mendulang medali dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) di Palembang, Sumsel. Sampai hari kedua cabor Tinju di tandingkan, Bengkulu meloloskan dua petinju. Dari tujuh atlet yang bertarung.
Dari laporan pelatih tinju POPNAS Bengkulu, Barlian, S.Kom, melalui tulisan WhatsaPP-- kepada media ini Rabu pagi (29/8/23), dari tujuh wakil, baru dua petinju yang maju ke semifinal. Adalah Davit Shaleh (57 kg) dan Reonald Dwi Hadinata (63.5 kg).
"Kans kita untuk lolos ke semifinal masih bisa bertambah. Karena ada empat petinju yang lagi berjuang ke fase berikutnya. Harapan besar keempat petinju ini menyusul dua temannya yang lebih dulu maju ke semifinal," jelas Barlian.
- Bus Antikorupsi KPK 2023: KPK Gelar Rangkaian Kegiatan Pendidikan Antikorupsi di Bengkulu
- Sukses Pra PON, Cabor Sepatu Roda Kembali Fokus PON 2024
- Dua Karateka Bengkulu Lolos PON
Lima petinju itu kata dia, Siti Nadia Harahap. Di laga pertama menang angka atas lawan dari Yogjakarta. Novi Ketut menang KO ronde satu atas lawannya dari Papua. Kejora menang KO dari wakil tuan rumah Sumsel. David Saleh juga menang atas petinju Yogjakarta.
Lebih lanjut dijelaskan, dua wakil Bengkulu yang turun di semifinal, yakni David akan meladeni wakil dari Riau. Sementara Ronal akan menghadapi petinju tangguh dari Nusa Tebggara Timur (NTT).
"Mohon pada seluruh masyarakat Bengkulu kirim doa, agar dua wakil kita yang bakal naik ring di tanding semifinal selalu diberi kesehatan dan kemenangan. Amin," urainya.
- All New Honda CR-V, SUV Premium dengan Teknologi Hybrid, Kini Hadir Menyapa Provinsi Bengkulu
- bank bjb Raih “Diamond Throphy” dalam ajang 28th Infobank Banking Apreciation 2023
- PLN Perluas Penggunaan Artificial Intelligence untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Pelanggan
Ditambahkan Barlian, sedikit kabar kurang baik, yakni terkait stamina. Dari beberapa anak asuhnya yang naik ring kurang didukung stamina yang prima. "Karena persiapannya minim, serta tidak adanya program training camp. Tetapi Insyah Allah, mudah-mudahan bisa lewati fase berat ini," demikian Barlian.(nd)