BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Keberadaan pembangunanan pabrik minyak goreng milik Penanam Modal Asing Negara India di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu PT Sudevam sempat mangkrak sejak tahun 2019 lalu.

Namun komitmen pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia untuk melakukan program eksekusi proyek mangkrak di daerah mendapat sambutan baik.

Pabrik dengan nilai investasi mencapai Rp4,5 triliun tersebut saat ini tengah ditawar negara tetangga, Malaysia.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Karmawanto, Kamis (20/10) mengatakan ambisi pemerintah untuk membangun pabrik minyak goreng di Bengkulu sedang diusahakan.

"PT Sudevam yang saat ini tengah menyelesaikan proses perizinannya sedang ditawar perusahaan Malaysia," kata dia.

Karmawanto mengungkap pengambilalihan investasi ini dalam tahap identifikasi nilai aset yang dilakukan PT Surveyer Indonesia bersama BKPM.

"Apabila sudah melalui perhitungan nantinya, maka diputuskan berapa yang harus dibayar oleh Malaisya," kata dia.

• Stop Peredaran Sirup Penyebab Ginjal Akut di Bengkulu Tunggu Edaran Kemenkes
• TrenAsia ESG Excellence 2022 : Komitmen Dukung Implementasi Investasi Berkelanjutan
• Perkawinan Usia Anak di Bengkulu Akibat Pergaulan Bebas

Dengan kapasitas produksi 1.000 ton perhari, pabrik ini menjadi digadang-gadang menjadi pemasok tandan buah (TBS) kelapa sawit segar milik masyarakat.

"Kalau sudah beroperasi, jelas bisa membantu stabilisasi harga TBS di daerah," ujarnya.

Dia berharap, eksekusi ini dapat dilakukan dalam waktu dekat mengingat kebutuhan Provinsi Bengkulu terhadap kebutuhan minyak goreng yang terjangkau di tengah fluktuatifnya bahan baku TBS kelapa sawit di daerah sudah sangat mendesak.

"Tentu setelah adanya kesepakatan eksekusi ini, nanti pemodal asing Malaisya dapat langsung menggerakan produksinya. Ya, kita berharap di tahun 2023 akan segera terealisasi," kata Karmawanto. (mb)