Smart Farming, Lebih Efisien dan Meningkatkan Nilai Tambah

Herlina - Minggu, 27 November 2022 09:24 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat meninjau percobaan program Smart Farming di lingkungan Kementerian Pertanian. (foto : ist/lyfebengkulu)

JAKARTA,LyfeBengkulu.com- Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggaungkan pentingnya penerapan Smart Farming untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sektor pertanian dalam menghadapi tantangan masa depan. Program Smart Farming, menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus mendorong penerapan program smart farming di Indonesia agar terus dilakukan. Menurutnya, Smart Farming dapat meningkatkan efisiensi sekaligus perbaikan ekonomi dan peningkatan produksi.

Ia mengatakan, percepatan menuju pertanian modern dapat diwujudkan secara cepat apabila program Smart Farming dapat dikembangkan secara baik. Sehingga efisiensi tenaga, waktu dan biaya produksi dapat diturunkan hingga 30 persen.

"Melalui efisiensi, marginnya bisa kita naikan. Saya kira semua bisa kita wujudkan dengan kebersamaan. Dan ingat pertanian itu memberi keuntungan dan memberi kebaikan," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan saat ini adalah eranya generasi milenial dalam mengambil peran dan kesempatan.

Menurutnya, kemajuan pertanian harus didukung petani milenial karena milenial memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

"Di era 4.0 ini ada lima hal yang harus di pegang oleh petani milenial yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata. Jika itu semua ada di genggaman kalian impian mu pasti akan terwujud. Sudahlah, hilangkan pardigma kalau petani itu miskin. Mulai untuk mengelola dengan serius dari budidaya, hilirisasi produk, hingga pengembangan pasarnya, pasti akan lebih mengembangkan ekonomi, jangan hanya budidayanya saja," jelasnya. (**)

RELATED NEWS