Generasi Z Dominasi Investor Pasar Modal
JAKARTA,LyfeBengkulu.com- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis jumlah investor di pasar modal tembus lebih dari 10,3 juta investor. Jumlah tersebut meningkat 37,5% dibanding posisi akhir tahun 2021 yang masih sebanyak 7,48 juta investor.
Angka terbaru juga meningkat hingga lima kali lipat dalam lima tahun terakhir, terhitung sejak 2017. Dari jumlah tersebut separuhnya merupakan generasi Z, generasi yang terbiasa dengan teknologi dan sering menggunakan media sosial.
"Jumlahnya (investor pasar modal nasional) sudah mencapai 10,3 juta (pemegang) SID (Single Investor Identification), di mana 58,74 persen di antaranya merupakan investor berusia di bawah 30 tahun," ujar Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajad.
Banyak perusahaan dan lembaga keuangan telah mulai menyadari pentingnya menarik perhatian generasi Z dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka untuk sasaran ini. Generasi Z dianggap sebagai generasi yang lebih peduli dengan keberlanjutan dan investasi yang bertanggung jawab. Seiring dengan perkembangan teknologi, generasi Z juga cenderung lebih terbuka terhadap investasi online dan menggunakan aplikasi keuangan digital.
- Memulai Bisnis Ramah Lingkungan, Simak Ide Berikut
- Jadi Penyalur KPR FLPP pada 2023, BTN Bidik Rp27,33 Triliun
- Tahun Baru Lebih Semangat dengan Gaya Hidup Sehat
Pasar modal juga telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak perusahaan menawarkan platform investasi online yang mudah digunakan dan terjangkau. Ini membuat lebih mudah bagi generasi Z untuk mempelajari tentang pasar modal dan memulai berinvestasi.
Menurut Inarno, investor generasi muda inilah yang ke depan bakal menentukan perkembangan dan kemajuan industri pasar modal nasional.
“Ke depan kaum milenial dan Gen-Z lah yang akan meneruskan perjuangan kita semua untuk membawa Indonesia menjadi pusat perekonomian dunia dalam rangka menyongsong Indonesia Emas tahun 2045,” tutur Inarno.
Menurut Inarno, sejak 2020 lalu pertumbuhan investor pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 2,5 juta per tahun. tak hanya itu, jumlah investor ritel secara keseluruhan juga meningkat hampir 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Pertumbuhan tersebut mendorong peningkatan nilai kapitalisasi pasar, yang per 28 Desember 2022 lalu tercatat telah mencapai Rp9.509 triliun. Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 15,18% secara year to date (ytd).
- Larangan Penjualan Rokok Batangan, Bikin Pedagang Eceran Menjerit
- Pemerintah Tetapkan Peraturan Baru terkait Ekspor
- Mendag Zulkifli Hasan : Kemendag Kembangkan Empat Pilar Dukung Daya Saing UMKM
"Tak hanya (jumlah) investor, kita juga kedatangan 63 emiten baru yang berhasil IPO (Intial Public Offering) tahun ini, sehingga memperbanyak pilihan investasi yang tersedia di pasar saham nasional," ungkap Inarno.
Hingga Desember 2022, lanjut Inarno, pihaknya telah menerbitkan surat pernyataan efektif pendaftaran untuk 224 penawaran umum. Jumlah tersebut terbagi atas 57 penawaran umum perdana saham (IPO), 44 penawaran umum terbatas, serta 123 penawaran umum efek bersifat utang dan/atau sukuk.
“Jumlah (penawaran) itu dengan total keseluruhan nilai hasil penawaran umum sebesar Rp266,41 triliun,” tegas Inarno. (ta/**)