Pemerintah dan Bank Indonesia Sepakat Konsisten Menjaga Inflasi Kisaran 3,0 Persen
JAKARTA, LyfeBengkulu.com- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Pemerintah dan Bank Indonesia bekerja sama dengan baik sehingga Indonesia menjadi negara yang sukses menurunkan inflasi.
“Indonesia termasuk yang sukses menurunkan inflasi tanpa membuat ekonominya harus redup karena interest rate-nya naik terlalu ekstrem. Ini karena fiskal dan moneter, pemerintah dan bank sentral bekerja sama secara baik,” kata Sri Mulyani saat mengisi kuliah umum Universitas Indonesia di Depok, yang dikutip Jumat (02/06/2023).
Pemerintah dan Bank Indonesia sepakat untuk tetap konsisten menjaga inflasi tahun 2023 pada kisaran 3,0 persen ± 1 persen untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di tengah masih adanya potensi risiko inflasi ke depan.
- Hadapi Pra Kualifikasi PON, PBFI Bengkulu Gelar Selekda Sehari
- Uji Kemampuan, PABSI Bengkulu Kirim 6 Lifter Junior ke Kejurnas
- CB650R: Tampil Beda dengan Gaya Retro dan Fitur Canggih
“Kalau di Indonesia, kalau bicara inflasi, kita bilangnya 3,0 persen ± 1 persen itu di dalam APBN dan menjadi indikatornya bank sentral,” ujarnya.
Ada beberapa langkah strategis yang dilakukan untuk menjaga inflasi melalui penguatan koordinasi di tingkat pusat dan daerah, seperti memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional.
Di sisi lain, Sri Mulyani juga menegaskan bahwa Pemerintah dan Bank Indonesia perlu menjaga inflasi komponen harga yang diatur oleh pemerintah atau administered prices dan inflasi komponen volatile food, utamanya pada masa Hari Besar Keagamaan Nasional sehingga pada akhir tahun berada dalam kisaran 3,0 hingga 5,0 persen.
- Inaugurasi Petani Milenial Angkatan 2022: bank bjb Dukung Penuh Regenerasi di Sektor Pertanian
- Rebut Grand Prize 1 unit motor All New Honda Beat Sporty CBS dalam Journalist Competition 2023
- bank bjb Sabet Penghargaan Best Bank 2023 Majalah Investor
“Sehingga untuk Indonesia, menangani inflasi enggak selalu harus pakai monetary policy. Makanya, Pak Gubernur (Bank Indonesia) naikin suku bunganya enggak setinggi dan seekstrim bank sentral negara lain, tapi inflasi Indonesia turun. Karena apa? Karena kita menangani dari sisi pemerintah, sisi (volatile) food, dan administered price,” ujarnya.(dep/hpy/rls)