Kemensos Bangun Palet dan Sekolah Darurat di Cianjur

Selasa, 06 Desember 2022 07:21 WIB

Penulis:Herlina

Editor:Herlina

16702387492691.jpeg
Kemensos memobilisasi peralatan untuk mendirikan Sekolah Darurat di Lapangan Desa Ciputri. Sekolah Darurat ini terdiri dari 3 tenda besar, 1 untuk ruang guru dan 2 untuk ruang kelas siswa. Dengan dua tenda besar, pihaknya dapat menyediakan 6 ruang kelas untuk menampung lebih dari 500 siswa. (foto : ist/lyfebengkulu)

CIANJUR, LyfeBengkulu.com- Upaya pemulihan para pengungsi terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat terus diupayakan Kementerian Sosial.  Memasuki pekan kedua pasca terjadinya gempa, berbagai bantuan dan layanan komprehensif terus diberikan Kemensos kepada para pengungsi. Baik itu bantuan logistik, santunan, atensi, dan sebagainya. Termasuk mendorong tersedianya palet untuk posko pengungsi hingga pembangunan sekolah darurat untuk anak-anak pengungsi di Cianjur. 

“Untuk meningkatkan kenyamanan para pengungsi selama tinggal di tenda pengungsian, saya minta dipasang palet di posko-posko pengungsi.  Jadi bila hujan tiba, kini pengungsi tidak lagi basah rembes air. Tidur lebih nyaman,” kata  Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam rilisnya yang dikutip Selasa, (06/12). 

Untuk diketahui, palet merupakan papan kayu yang dirangkai dan diberikan ganjal di bagian bawah agar papan tersebut tidak langsung menyentuh tanah. Palet dilapisi tripleks dan dilapis lagi dengan terpal di atasnya. 

Pemasangan Palet Kayu di Posko Pengungsian

Sementara itu Plt Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Robben Rico menjelaskan pada Jumat (2/12) Kemensos telah memasang palet kayu di posko-posko pengungsian penyintas gempa bumi di Cianjur secara serentak. Adapun jumlahnya sekitar 4.500.  Selain memasang palet, dalam waktu dekat akan dipasang kipas angin dan kotak sampah di masing-masing posko.  

Robben menerangkan palet ini diinisiasi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos. Di Posko Lapangan Jagaraksa, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Kecamatan Cianjur, palet dikelola tiga UPT Kemensos, yakni Sentra Handayani Jakarta, Sentra Kartini Temanggung, serta Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Khusus di sini dipasang 1.000 palet kayu dan 200 papan triplek.

Sementara itu, Kepala Sentra Kartini Temanggung, Rachmat Koesnadi mengatakan palet ini menjadi konektor dari tenda pengungsian ke dapur umum, MCK, tempat ibadah, tempat LDP, tenda logistik, dan kebutuhan-kebutuhan lain. Palet kayu juga bermanfaat untuk penyimpanan bantuan-bantuan logistik di posko. 

“Palet melindungi bantuan logistik dari kelembapan agar tidak mudah rusak dan berjamur saat hujan,” terang Rachmat.
 

Cakupan Bantuan Kemensos untuk Cianjur

Layanan Kemensos dalam pemulihan di Cianjur mencakup 16 kecamatan terdampak bencana. Di wilayah tersebut, Kemensos menerjunkan 141 personel Layanan Dukungan Psikososial (LDP) −90 orang dari sentra, untuk membantu memulihkan trauma yang dialami para penyintas. Tersedia juga lumbung sosial untuk memastikan para penyintas menerima bantuan.

Data per Jumat (2/12) menyebut Kemensos masih mengaktifkan 21 dapur umum yang memasok 86.646 makanan siap santap. Sebanyak 568 personel relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) aktif bekerja di sana.

Tim UPT Kemensos pun kini aktif menembus daerah yang sulit dijangkau. Tim Sentra Mulya Jaya misalnya yang menembus Dusun Sarongge Girang Rt 03, Rw 09, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Team Sentra Terpadu “Kartini” Temanggung pun menembus Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang. 

Kedua wilayah sama-sama berada di pinggang bukit. Untuk menjangkau wilayah tersebut, tim harus berjalan menanjak di pinggang gunung 1 km atau lebih. Dengan berjalan kaki, tim membawa peralatan berupa tenda, peralatan lain, dan makanan melintasi jalan setapak dan licin. 

Selain itu, tim juga melakukan upaya penyediaan air bersih dengan melakukan pengeboran di Lapangan Jagaraksa Kecamatan Warung Kondang dan Lapangan Cariu Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Setelah 7 hari bekerja, tim berhasil memasok air bersih mencapai 10.000 liter untuk kebutuhan sekitar 550 pengungsi dan 100 petugas gabungan. (**)