Rekomendasi Durasi Waktu Tidur yang Disesuaikan dengan Umur
JAKARTA - Tidur memiliki peran penting bagi tubuh, sehingga tidak pantas untuk disepelekan. Tidur sendiri sangat dibutuhkan untuk perbaikan dan fungsi tubuh, termasuk membersihkan limbah dan melepaskan hormon. Aktivitas tersebut bahkan menjadi kunci untuk kesehatan secara menyeluruh karena selama tidur terjadi proses biologis penting.
Beberapa proses penting tersebut seperti penyimpanan informasi otak, penghilangan limbah beracun, komunikasi dan reorganisasi sel saraf yang mendukung fungsi otak yang sehat, serta perbaikan sel. Tanpa proses tidur, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga setiap manusia perlu untuk tidur.
Selama ini, masyarakat percaya tidur terbaik adalah tidur yang memiliki durasi selama 8 jam. Namun, ternyata waktu tidur untuk setiap umur berbeda-beda.
- 4 Aturan Baru dari OJK untuk Transformasi Asuransi dan Dana Pensiun
- 17 Pemimpin Negara Termuda yang Gemparkan Dunia
- Inilah Pro dan Kontra Bekerja dengan Anggota Keluarga
Rekomendasi Durasi Tidur untuk Setiap Umur
Melansir dari Healthline, berikut adalah rekomendasi durasi tidur terbaik untuk setiap umur.
- lahir hingga 3 bulan : 14 hingga 17 jam
- 4 hingga 12 bulan : 12 hingga 16 jam per 24 jam, termasuk tidur siang
- 1 hingga 2 tahun : 11 hingga 14 jam per 24 jam, termasuk tidur siang
- 3 hingga 5 tahun : 10 hingga 13 jam per 24 jam, termasuk tidur siang
- 6 hingga 12 tahun : 9 hingga 12 jam
- 13 hingga 18 tahun : 8 hingga 10 jam
- 18 hingga 60 tahun : 7 jam atau lebih
- 61 hingga 64 tahun : 7 hingga 9 jam
- 65 tahun ke atas : 7 hingga 8 jam
Kurangnya durasi tidur dapat mengganggu fungsi tubuh dan terkait dengan sejumlah masalah kesehatan kronis yang mempengaruhi jantung, ginjal, darah, otak, dan kesehatan mental.
Selain itu dapat juga meningkatkan risiko cedera baik pada orang dewasa maupun anak-anak, yang dapat menyebabkan kecelakaan dan kematian, terutama akibat kelelahan pengemudi.
Pada orang lanjut usia, kurang tidur juga berhubungan dengan peningkatan risiko jatuh dan patah tulang.
- Cara Menemukan Apple AirTag Tersembunyi yang Mungkin Melacak Anda
- 5 Risiko Menghubungkan Perangkat dengan Wi-Fi Hotel, Jangan Anggap Remeh!
- Kini Tutup Sementara, Simak Perjalanan Zenius dari Awal Berdiri
Dampak kurang tidur juga dapat menyebabkan perubahan mood, kecemasan, depresi, penurunan daya ingat, fokus yang berkurang, fungsi motorik yang menurun, kelelahan, penurunan kekebalan tubuh, penambahan berat badan, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung, dengan akhirnya meningkatkan risiko kematian prematur.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 06 Jan 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 12 Jan 2024