PGN Percepat Pemanfaatan Gas Bumi untuk Dukung Transisi Energi Nasional

Senin, 04 Agustus 2025 20:45 WIB

Penulis:Herlina

WhatsApp Image 2025-08-04 at 20.24.21_1b9a7bf2.jpg
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN dalam Energi Mineral Festival 2025, Rosa Permata Sari. (foto: istimewa)

JAKARTA, LyfeBengkulu.com- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, terus mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi utama menuju swasembada energi nasional. Langkah ini sejalan dengan target bauran energi nasional, di mana gas bumi ditargetkan menyumbang 22% pada tahun 2025.

"Gas bumi adalah bahan bakar fosil dengan emisi lebih rendah dibandingkan energi fosil lainnya. Karena itu, dalam bauran energi nasional, gas bumi memiliki peran penting sebagai energi prioritas," ujar Rosa Permata Sari, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN dalam Energi Mineral Festival 2025, pekan lalu.

Strategi PGN Perluas Infrastruktur Gas Bumi

PGN telah menetapkan strategi pertumbuhan lima tahun ke depan, termasuk pembangunan infrastruktur baru untuk memastikan penyaluran gas bumi yang andal dan ramah lingkungan. Salah satu prioritasnya adalah perluasan jaringan gas rumah tangga (jargas) guna menggantikan LPG dan kerosin yang tinggi emisi.

Targetnya, jumlah sambungan rumah (SR) jargas akan mencapai 1 juta pelanggan, yang berpotensi menurunkan emisi karbon sekitar 380 ribu ton CO₂ pada 2034. Hingga akhir 2024, PGN telah melayani lebih dari 815.000 rumah tangga dengan jaringan pipa mencapai 20.000 km. "Kami menargetkan penambahan sekitar 450 ribu sambungan jargas dalam lima tahun ke depan," ungkap Rosa. 

Inovasi Energi Bersih: Biomethane, Ammonia, dan Hidrogen

PGN juga mengembangkan produk energi bersih seperti biomethane, yang berasal dari limbah agrikultur seperti jerami, sawit, dan kotoran hewan. Biomethane ini akan diolah menjadi biogas dan disuntikkan ke jaringan pipa gas eksisting. "Produksi biomethane ditargetkan mulai berjalan pada 2027 sebagai bagian dari inisiatif menuju Net Zero Emission," jelas Rosa.

Di sisi lain, PGN juga melakukan diversifikasi bisnis dengan mengembangkan green energy berbasis turunan gas bumi, seperti ammonia dan hidrogen (H2). Model pengembangannya berbasis kemitraan strategis (partnership) untuk mempercepat adopsi teknologi dan memitigasi risiko bisnis.

Proyek Strategis: Pipa, LNG, dan CNG

Untuk memperluas pemanfaatan gas bumi secara nasional, PGN tengah membangun proyek strategis seperti pembangunan Pipa Tegal – Cilacap serta penyediaan LNG storage dan regasifikasi di Pulau Jawa. Selain itu, PGN mengoptimalkan distribusi Liquefied Natural Gas (LNG) dari Indonesia Timur untuk menjangkau pelanggan di Jawa yang memiliki demand energi tinggi.

Sementara itu, untuk Compressed Natural Gas (CNG), PGN memprioritaskan pasokan ke sektor horeka (hotel, restoran, dan kafe), UMKM, serta pelanggan komersial lainnya.

“Jika pemanfaatan LNG dan CNG ditingkatkan secara terintegrasi, ini akan membantu pemerintah dalam mengurangi beban subsidi energi,” tutur Rosa.

Komitmen PGN pada Energi Bersih dan Berkelanjutan

PGN memandang permintaan energi nasional akan terus tumbuh, dan gas bumi sebagai energi transisi tetap menjadi pilihan strategis untuk mendukung agenda energi bersih. Oleh karena itu, PGN berkomitmen memperluas investasi guna mengoptimalkan manfaat gas bumi bagi masyarakat dan industri.

“Visi kami adalah menjadikan PGN sebagai penyedia gas bumi yang andal dalam mendukung transisi energi menuju masa depan berkelanjutan. Kami pastikan gas bumi ramah lingkungan ini tersedia untuk seluruh segmen pelanggan, mulai dari industri hingga rumah tangga,” tutup Rosa.(**)